Public Speaking Serta Presentasi Bisnis yang Baik untuk Pengembangan Diri Wirausahawan

Sabtu, 10 Desember 2022 11:34 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Komunikasi Tertulis
Iklan

Arya sandi nopianto prodi S1 akuntansi, universitas pamulang

Public  speaking dan presentasi di era digitalisasi 4.0 merupakan hal yang menunjang segala aktivitas bisnis, yang bermula dari karyawan ke atasan melalui rapat tentang laporan operasional hingga komunikasi antar organisasi atau lembaga, termasuk didalamnya pengusaha-pengusaha yang ingin menarik hati para investor agar menanamkan modal untuk pengembangan bisnis, semuanya membutuhkan keahlian speaking dan rencana presentasi bisnis yang baik.

Kegagalan bisnis biasanya disebabkan buruknya komunikasi pemilik atau manajemen. Karena itu, sebelum seseorang melakukan presentasi atau berbicara di khalayak umum seharusnya yang dilakukan adalah memahami alur proses komunikasi itu sendiri, perencanaan pesan, analisa audiens, lalu yang terakhir praktik presentasi bisnis sekaligus public speaking yang tetap mengacu pada teori komunikasi, Berikut penjabarannya :

  1. Alur proses komunikasi
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

sender => encoding => message => decoding => receiver

<=      <=      <=   <=       <=    <=  feedback/response ^

Seorang presenter maupun public speaker adalah seseorang yang berperan sebagai ‘sender/komunikator’, yang bertugas menjadikan kegiatan komunikasi atau presentasi sebagai alat ‘encoding’ (proses perumusan pesan) agar ‘message’ yang kita ingin sampaikan kepada ‘receiver’ (investor, kreditur, kolega, dll) dapat ter ‘decode’ dengan baik, yang kemudian para ‘receiver’ memberikan ‘response dan feedback’ seperti yang diharapkan oleh ‘sender’. Tetapi disetiap proses komunikasi tersebut perlu diwaspadai ‘noise’ atau gangguan/hambatan yang menyebabkan message dari sender tidak dipahami oleh receiver sebagaimana mestinya.

Untuk mengatasi ‘noise’ tersebut perlu dilakukan analisis audiens dan perencanaan pesan pada saat proses encoding message tersebut.

 

  1. Analisa audiens

Analisa audiens merupakan proses mengidentifikasi sekaligus mengikhtisarkan latar belakang yang dimiliki oleh para audiens guna dijadikan preferensi isi pesan yang akan kita sampaikan. Hal-hal yang harus dianalisa ada beberapa sebagai berikut :

  • Apa tingkat pendidikan mereka ?
  • Berasal dari daerah atau suku yang mana?
  • Apa ciri khas atau adat dari suku daerah tersebut ?
  • Siapa mereka didalam kehidupan masyarakat ?
  • Apa pekerjaan mereka ?

Semakin detail menganalisa audiens akan semakin bagus, karena seperti tingkat pendidikan tentunya jika akan berkomunikasi dengan audiens yang rata-rata pendidikannya S3 akan berbeda dengan yang hanya S1 begitupula dengan latar belakang suku, kalau orang dari sumatera utara biasanya akan senang dengan penyampaian yang tegas dan lugas berbeda dengan yang dari jawa yang lebih suka halus dan ada analogi.

 

  1. Perencanaan pesan

Di tahap ini, data-data audiens dari hasil analisis audiens dirangkum dan di rata-ratakan mana jumlah etnis, pendidikan, jabatan, dst yang dominan diantara seluruh audiens. Kemudian isi pesan disesuaikan dan gaya bicara juga harus disesuaikan dengan hasil analisa audiens tersebut. Dalam tahapan planning atau perencanaan ada beberapa yang perlu dipahami diantaranya:

1) Memahami pendengar Pembicara harus bisa memahami pendengar, dengan mengetahui dengan siapa kita berbicara akan lebih memudahkan kita untuk menyampaikan materi dengan bahasa yang sesuai dengan pendengar.

2) Menentukan tujuan presentasi Menentukan tujuan presentasi bisa membantu pembicara dalam mengatur waktu, sehingga dalam tahapan – tahapan presentasi tidak terlalu cepat ataupun tidak terlalu lama.

3) Pesan yang akan disampaikan Dalam presentasi pembicara harus memahami dan menyiapkan pesan apa yang akan disampaikan oleh audiens agar presentasi berkesan baik.

4) Perlengkapan presentasi Tidak ada salahnya memperhatikan perlengkapan yang digunakan dalam presentasi, hal tersebut membantu jalannya presentasi berjalan dengan lancer.

5) Ruang presentasi Hal ini juga tidak kalah penting. Dengan memperhatikan letak ruang presentasi pembicara bisa mengatur bagaimana agar audiens bisa melihat atau memperhatikan pembicara dengan jelas sehingga mudah menerima apa yang disampaikan oleh pembicara.

 

  1. Praktik yang tetap memperhatikan teori

Nowak (2008) yang menjelaskan bahwa ada tiga seni atau cara untuk menjadi pembicara yang istimewa.

  1. The Art of Craft

ini adalah keterampilan atau seni yang bisa diolah pada diri seorang public speaker. Arti lainnya adalah bahwa lima aspek yang termasuk “the art of craft” yaitu “Voice, Body Movement, Gestures,eye contact dan Energy” semuanya bersifat unik. Maksudnya setiap orang bisa menampilkan hal yang berbeda tanpa harus meniru orang lain.

  1. The Art of Connection

Nowak (2008) mengatakan bahwa berbicara di depan orang banyak yang belum pernah kita jumpai atau

yang belum kita kenal seperti bepergian ke Negara lain tanpa bekal pengetahuan apapun kita bisa tetap menjadi pembicara yang excellent dengan langkah yang bisa dipertimbangkan untuk dilakukan, yaitu: Finding the intention/berniat dengan penuh kesadaran, Selecting the Frame/pilih kerangka, Embracing the humor/menciptakan humor, Inviting dialog/menciptakan dialog.

  1. The Art of Flow

 Seni ketiga yang bisa dilakukan dalam komunikasi adalah seni menata pembicaraan agar berjalan lancar. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan klarifikasi nilai (clarifying values), menghilangkan ketakutan (releasing fear), spontanitas (choosing spontaneity) dan membongkar kotak (dismantling the box).

 

 

 

 

Sumber referensi :

Nowak, A. (2008). The Art of The Exceptional Public Speaking. Allowrth Press.

Tarigan, H. G. (2008). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat   Politeknik Piksi Ganesha Vol. 01 No. 02 (2021)

Bagikan Artikel Ini
img-content
Arya sandi Nopianto

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler